Baca Bab 4 Novel Aku Jadi Isteri Kedua
Novel Aku Jadi Isteri Kedua termasuk salah satu novel yang memainkan emosi pembacanya, terutama kaum wanita. Di novel romantis sedih ini kamu akan mengetahui bagaimana perasaan wanita saat dilamar oleh pria bersuami.
Di Novel ini juga akan mengulas bagaimana sikap dan perasaan
seorang wanita saat menjadi istri kedua atau menjadi istri seorang pria yang
sudah berumah tangga. Ini sangat mengobrak abrik emosi pembaca. Ikuti kisahnya,
seluruh dijamin Gratis.
Novel Aku Jadi Isteri Kedua Bab 4
Selesai makan, kini keluarga kecil itu kembali dengan
kegiatannya masing-masing. Hanya saja, sepasang suami istri itu segera memasuki
kamarnya. Melepas perasaan rindu yang terpendam selama beberapa hari tidak
bertemu.
“Gimana kabar kamu selama mas tinggal, sayang?”
Amel tersenyum simpul saat merasakan deru napas Raka di balik daun telinganya. Setelah melakukan pekerjaan yang cukup melelahkan baginya dan Raka beberapa waktu yang lalu demi menyalurkan rasa rindu mereka, matanya mulai terasa berat. Pelukan hangat Raka dari bawah selimut mereka membuat dirinya semakin ingin terlelap. “Aku kangen kamu, mas...” jawabnya sambil terkekeh pelan. Raka mengecup pelan bahu mulus yang tidak tertutupi oleh apa pun itu. “Mas juga.” Gumamnya pelan.
“Mas,” Amel membalikkan posisi tubuhnya hingga kini saling
berhadapan dengan Raka. “Apa aja yang Mas lakukan disana selama dua minggu?”
tanyanya dengan tatapan ingin tau.
“Seperti biasa, mas
selalu disibukkan dengan urusan kantor. Sedikit memelahkan memang...” jawab
Raka ringan dan kembali melingkarkan lengannya dipinggang ramping Amel.
“Hanya itu?” tanya Amel dengan kedua mata yang menyipit.
Namun berhasil membuat Raka tersenyum jahil.
“Enggak juga. Mas sedikit bersenang-senang dengan
pemandangan indah wanita Jerman. Kamu tahu? Mereka sangat... AW! Hei kenapa mas
dicubit?” ringis Raka mengusap perutnya.
“Mas mau selingkuh?” sungut Ame1.
Raka terkekeh puas melihat raut wajah kesal istrinya.
Menggoda Amel adalah hal yang paling dia sukai. “Mas bercanda, sayang. Untuk
apa mas selingkuh sementara mas sudah punya wanita sesempurna kamu.”
“Ck, gombal banget kamu.”
Raka tertawa lagi dan semakin mendekap tubuh istrinya dengan
mata terpejam. Namun, lagi- lagi sebuah wajah yang baru saja bertemu dengannya
tadi siang kembali melintasi pikirannya. Raut wajahnya berubah seketika kala
matanya terbuka cepat, pelukannya pada tubuh Amel yang sudah mulai tertidur
lelap mulai mengendur. Raka memejamkan lagi matanya, mencoba kembali mengingat
setiap lekuk wajah yang dia simpan jauh di lubuk hatinya, dia sangat merindukan
si pemilik wajah itu msekipun kini dia sedang memeluk wanita lainnya.
Mala mendesah berat
berkali-kali. Dia menukar seluruh saluran televisi tanpa
berniat untuk menontonnya. Haruka yang duduk di sebelahnya sampai menatap kesal
pada Mala karena sejak tadi tidak ada satu acara pun yang dapat dia nikmati.
“Kamu niat nonton enggak, sih? Kenapa dari tadi gonta ganti chanel terus?”
tegur Haruka kesal.
Mala menarik napasnya panjang, “Kamu salah,
Haru...” gumam Mala pelan.
Haruka memalingkan wajahnya kesamping dan dapat melihat raut
wajah gusar temannya. “Maksud kamu?”
“Dunia ini ternyata memang sempit.” Mala tertawa hambar.
Dahi Haruka
mengernyit seketika. “Dunia?
Sempit?”
Mala mengangguk pelan lalu mengusap gusar wajahnya. “Aku
ternyata ketemu dia lagi,” gumamnya lirih. “Bahkan dihari pertama aku menginjak
kaki di Negara ini lagi.”
Haruka mengerjap polos, tidak mengerti dengan apa yang
sedang dibicarakan oleh Mala. “Siapa? Memangnya kamu bertemu dengan siapa?”
tanya Haruka penasaran.
Mala membenamkan wajahnya di kedua lututnya yang saling
bertekuk. Wajah Raka yang siang ini kembali bertemu dengannya, tidak
henti-hentinya mengisi seluruh kepalanya. Dan yang lebih menyakitkan adalah
sebuah kenyataan yang begitu pahit baginya. Dia tidak lagi sendiri, dia sudah
memiliki sebuah keluarga kecil. Dan itu berarti, Raka telah sepenuhnya
melupakan dirinya.
“Raka Hardian, bangun!!”
Raka yang berada dibawah selimut barwarna coklat tersenyum
simpul saat merasakan tangannya sedang ditarik paksa oleh Mala yang sedari tadi
meneriakinya. Dia memang sudah bangun, namun sengaja berpura-pura tidur untuk
menggoda gadisnya.
“Hei! Udah siang, Raka! Kamu enggak kuliah?” Mala mengigit
bibir bawahnya menahan rasa kesal pada Raka yang tetap tidak bergeming. Dia
melirik kesekelilingnya, mencari sesuatu untuk dimanfaatkannya sebagai alat yang akan berguna untuk
membangunkan Raka.
Mala tersenyum jahil ketika memandang kearah kaki Raka,
sebuah ide melintasi pikirannya. Dengan gerakan pelan dia menyingkap selimut
tebal itu dan menarik pelan celana panjang yang digunakan Raka ke atas.
“Rasain!”desisnya sinis.
“AW!!!”
“Hahahaha”
“KENAPA KAMU CABUT BULU KAKI AKU?!”
“Siapa suruh kamu enggak man bangun? Kamu tidur udah kaya
kerbau.”
Raka mengerucutkan bibirnya kesal, tangannya masih sibuk mengusap kakinya yang terasa perih.
Mala masih sesekali terkekeh pelan namun sedikit prihatin
pada keadaan kaki kekasihnya. Yah.. mereka adalah sepasang kekasih. Jangan
mengira jika mereka telah menikah karena melihat keduanya tidur di tempat yang
sama. Tidak! Mereka belum menikah, hanya saja Raka memang terlalu sering
menginap dirumah kekasihnya. Tidur diranjang yang sama layaknya sepasang suami
istri.
“Sakit?” tanya Mala.
“Enggak! Tapi perih.”jawab Raka ketus.
Mala terkekeh lagi melihat raut wajah Raka. “Sudah sana
mandi. Bukannya hari ini kamu harus menemui Dosen untuk menyerahkan Skripsi?”
Raka memang sedang berada di semester delapan. Berbeda dengan Mala yang harus
menghabiskan waktu belajarnya di bangku kuliah selama satu tahun lagi.
“Hm.” Gumam Raka malas.
Kesimpan Novel Aku Jadi Isteri Kedua Bab 4 dan Cara Baca Bab Berikutnya
Saya yakin kamu tak sabar untuk melanjutkan bab berikutnya. Bab
berikutnya dijamin akan menjawab rasa penasaranmu. Untuk baca novel
aku jadi isteri kedua bab berikutnya kamu tinggal klik tombol navigasi bab di bawah bab ini.