Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Baca Bab 2 Novel Aku Jadi Isteri Kedua

Novel Aku Jadi Isteri Kedua termasuk salah satu novel yang memainkan emosi pembacanya, terutama kaum wanita. Di novel romantis sedih ini kamu akan mengetahui bagaimana perasaan wanita saat dilamar oleh pria bersuami.

Di Novel ini juga akan mengulas bagaimana sikap dan perasaan seorang wanita saat menjadi istri kedua atau menjadi istri seorang pria yang sudah berumah tangga. Ini sangat mengobrak abrik emosi pembaca. Ikuti kisahnya, seluruh dijamin Gratis.

Novel Aku Jadi Isteri Kedua Bab 2

“Bun, kita udah di Indonesia, ya?” tanya Leo pada Mala yang saat ini sedang sibuk mengotak-atik ponselnya.

“Hm,” jawab Mala sambil tersenyum melirik putranya.

“Woah... enggak kalah dengan Jepang.” gumam bocah itu lagi. Dia berjalan santai dengan sebuah koper kecil yang ada ditangannya. Berkali-kali berdecak kagum melihat sekelilingnya. Leo sering mendengar Mala bercerita tentang bagaimana negara tempat dimana bundanya dilahirkan. Dan setelah dia dapat menginjakkan kakinya disana, Leo merasa sangat bersemangat.

Baca Novel Aku Jadi Isteri Kedua Bab 2


 “Hei, bocah! Jangan jalan terlalu cepat, nanti nyasar lagi!” teriak Haruka padanya.

Leo membalikkan tubuhnya kebelakang dan menatap Haruka dengan malas. “Aunty, Leo bukan anak kecil.” sungutnya.

“Dikatakan oleh seorang bocah.” balas Haruka.

Wanita itu sangat suka menjahili keponakannya. “Enggak, Leo akhk!”

Mendengar teriakan Leo, Mala yang tadinya masih terlihat sibuk dengan ponselnya segera menatap tubuh Leo yang sudah terjatuh ke lantai.

“Leo!” gumamnya terkejut.

“Maaf, enggak sengaja.” ujar seorang bocah yang tadi menabrak Leo. Bocah laki-laki itu membantu Leo berdiri. “Kamu terluka?” tanya bocah itu. Wajahnya terlihat cemas menatap Leo.

“Enggak kok.” jawab Leo. Mala dan Haruka segera mendekat pada kedua bocah itu.

“Kamu enggak apa-apa?” tanya Mala pada Leo. Melihat Mala,    wajah              bocah   laki-laki itu memucat. Dia takut jika Mala memarahinya karena telah membuat Leo terjatuh.

“Bunda... dia ketakutan lihat Bunda.” bisik Leo pada Mala.

Mala menoleh pada bocah itu yang menunduk dalam. “Hei. Tante enggak akan marahin kamu kok. Jangan takut.” ucap Mala lembut.

Anak itu mulai mengangkat kepalanya yang tadinya tertunduk. Dia tersenyum kecil saat melihat Mala tersenyum padanya.

“Siapa nama kamu?” tanya Haruka sambil mengelus kepalanya.

“Andi.” Jawabnya bocah itu singkat.

“Aku Leo.” Leo mengulurkan tangannya. Kedua bocah itu saling berjabat tangan. Mala dan Haruka saling pandang satu sama lain kemudian tersenyum simpul.

“Kamu ngapain disini? Orang tua kamu mana?” tanya Haruka. Dan raut wajah Andi tiba-tiba saja berubah muram.

“Kenapa?” tanya Mala pelan.

“Tadi Mama bilang Andi harus tunggu Mama disana,” tunjuk Andi pada sebuah tiang. “Mama pergi ketoilet, terus Andi pergi main sebentar. Mungkin sekarang Mama lagi nungguin Andi.” ujarnya hampir menangis.

Melihat itu Mala segera memeluk Andi untuk menenangkannya. “Jangan takut... nanti Tante bantu cari Mama kamu.” ujarnya.

“Memangnya kamu kesini buat apa?” tanya

 Leo. Andi.

 “Aku sama Mama mau jemput Papa.” Jawab “Gimana ini, La? Apa sebaiknya kita  bawa keruang informasi?” bisik Haruka.

Mala mengangguk pelan, “lya. Andi, siapa nama orang tua Andi?”

Andi menatap Mala sejenak, “Nama Mama Andi Ame1 dan Papa... ah! Itu mereka!” Andi segera berlari ke arah sepasang suami istri yang terlihat cemas tidak jauh dari tempat dimana Mala berdiri.

Sedangkan Mala, Haruka dan Leo terpaksa memutar kepala mereka kebelakang. Andi berlari kencang dan segera memeluk kaki seorang pria bertubuh tinggi. Banyaknya orang yang berlalu-lalang disana membuat Mala kesulitan untuk melihat kedua orang tua Andi.

“Syukurlah dia sudah menemukan kedua orang tuanya.” gumam Haruka lega.

Mala masih berusaha memiringkan kepalanya kesana kemari untuk melihat kedua orang tua anak yang baru saja bersama dengannya tadi. Dan saat dia berhasil melihatnya, tubuhnya seakan tersentak kuat dan melemas diwaktu yang bersamaan. Jantungnya berdegup kencang mana kala Andi mengarahkan jari telunjuknya tepat kearahnya. Membuat kedua orang tua Andi melihat dirinya yang berdiri kaku disana.

Seorang pria yang berdiri tegak di sebuah bandara mulai berdecak kesal. “Ck, kenapa mereka lama banget sih?” diliriknya lagi arloji yang melingkar dipergelangan tangannya dan decakan itu kembali keluar dari bibirnya. Pasalnya, istrinya yang akan menjemputnya belum juga terlihat. “Jangan-jangan dia lupa?” gumamnya kesal.

“Mas Raka!”

Dia menoleh kesamping dan tersenyum lebar saat menemukan sosok Amel yang sedari tadi dia tunggu akhirnya muncul. Tapi ada yang aneh dengan Ame1, raut wajahnya terlihat cemas. Tanpa pikir panjang Raka segera menghampirinya yang terlihat sangat pucat. “Kamu kenapa?” tanya Raka.

“Mas, gimana ini...” ujar Amel hampir menangis.

“Kenapa? Kamu kenapa cemas banget gini, sayang?” tanya Raka lagi. Dia mengulurkan tangannya dan menyentuh pipi halus istrinya. Mengusapnya pelan agar Amel sedikit tenang.

“Andi hilang, Mas. Tadi aku tinggal sebentar ke toilet dan saat aku kembali Andi sudah enggak ada. Aku takut banget, mas... gimana kalau sesuatu yang buruk terjadi sama Andi? Aku sudah mencarinya kemana-mana tapi Andi enggak ada...”

Kesimpan Novel Aku Jadi Isteri Kedua Bab 2 dan Cara Baca Bab Berikutnya

Saya yakin kamu tak sabar untuk melanjutkan bab berikutnya. Bab berikutnya dijamin akan menjawab rasa penasaranmu. Untuk baca novel aku jadi isteri kedua bab berikutnya kamu tinggal klik tombol navigasi bab di bawah bab ini.

Baca Bab Berikutnya Di Sini